BLUETOOTH DAN SATELIT
1. BLUETOOTH
Bluetooth adalah tekhnologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan –peralatan nirkabel. Jika kita senang berganti-ganti ringtone , logo atau game mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel
Berbeda
dengan komunikasi dengan inframerah, Bluetooth didesain untuk tidak tergantung
terhadap line-of-sight yaitu apakah modul-modul Bluetooth yang sedang saling
berkomunikasi berada dalam kondisi segaris maupun apakah modul-modul tersebut
terhalang atau tidak.
Nama
bluetooth sendiri diambil dari Raja Viking Denmark yang hidup ditahun 900M ,
yang bernama Harald Blatand (Blatand dalam bahasa Denmark berarti gigi biru
atau Bluetooth ) Dia adalah raja denmark yang mempersatukan Denmark dengan
sebagian dari Norwegia menjadi satu kerajaan. Untuk itulah nama Bluetooth
dipakai sebagai nama tekhnologi wireless yang mempersatukan peralatan-peralatan
elektronik yang akan berkomunikasi dalam satu jaringan ini. Tekhnologi blutooth
ini mampu mengirimkan baik data maupun suara .
Dalam sebuah
ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon
, gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data
dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan
pairing terlebih dahulu. Pairing adalah sebuah proses dimana ada salah satu
perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya
yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut
barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.
Jaringan
piconet
Komunikasi
antarperalatan Bluetooth akan menghasilkan sebuah jaringan bluetooth yang
dinamakan dengan piconet . Sebuah piconet paling sederhana terdiri atas dua
buah peralatan bluetooh dimana salah satu modul yang menginisiasi koneksi
disebut sebagai master sedangkan peralatan lain yang menerima tawaran inisiasi
tadi dinamakan sebagai slave. Jika hanya dua peralatan yang berkomunikasi ,maka
koneksinya dikatakan sebagai point to point. Satu master dapat memiliki lebih
dari satu koneksi secara simultan dengan beberapa slave pada saat bersamaan .
Koneksi ini dinamakan dengan koneksi point to multipoint. Kedua tipe koneksi
tersebut masih merupakan bagian dari piconet. Piconet-piconet dapat saling
berkomunikasi untuk membentuk sebuah jaringan baru yang dinamakan Scatternet .
Syarat dari sebuah Scatternet adalah satu peralatan yang hanya dapat menjadi
master dalam satu piconet saja pada suatu saat.
Bluetooth
dibuat tak hanya untuk peralatan ponsel saja, akan tetapi dapat juga tersedia
diberbagai peralatan elektronik modern seperti printer , laptop, PDA , dan
sebagainya. Peralatan Bluetooth beroperasi pada frekuensi radio 2,4 GHz atau
tepatnya adalah 2.400 – 2.483 MHz. Sisitem radio Bluetooth tersebut
memanfaatkan tekhnik modulasi yang dinamakan dengan frequensi hopping untuk
menyelesaikan proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading yang terdiri
atas 79 selang atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.
Dibeberapa
Negara, misalnya diperancis, jumlah hop yang digunakan dalam sisitemnya adalah
23. Sedangkan di Amerika Utara pita gelombang dari standar industrial ,
Scientific and Medical (ISM) dibagi dalam 75 kanal hop dengan daya transmisi
tidak sampai 1 watt disetiap kanal.
Proses
penyebaran spectrum ini perlu dilakukan karena sinyal harus dikirimkan melalui
satu lebar pita frekuensi yang jauh lebih lebar daripada bandwith yang
diperlukan oleh sinyal informasi tersebut. Dalam proses ini , transmitter atau
pengirim akan menyebarkan energi yang umumnya akan terkonsentrasi di pita
frekuensi yang dikenal sebagai narrowband untuk melewati sejumlah kanal pita
frekuensi pada spectrum elektromagnetik yang lebih lebar. Keuntungannya selain
meningkatkan privasi, juga akan menurunkan tingkat interferensi dari narrowband
serta meningkatkan kapasitas sinyal.
Frekuensi
Hopping tersebut adalah salah satu diantara dua teknik modulasi yang dikenal
dalam proses transmisi sinyal dengan menggunakan teknik penyebaran spectrum
tadi. Dalam proses ini setiap paket akan dikirimkan pada frekuensi yang
berbeda-beda. Kecapatan perpindahan dari peket ini dinamakan hop rate. Hop Rate
ini biasanya mencapai kecepatan tinggi sekitar 1600 hop per detik, bertujuan
untuk mencegah interferensi serta untuk mendapatkan peket yang pendek , teknik
ini merupakan perulangan proses perpindahan atau switching dari
frekuensi-frekuensi selama transmisi radio. Proses ini sering dilakukan untuk
meminimalisasi tingkat keekfektifan dari “electronic warfare” yang terjadi
karena pencegatan yang tidak legal atau karena adanya jamming dalam sistem
telekomunikasi. Proses ini sering dinamakan dengan Frequensi-hopping code
division multiple access atau FH-CDMA.
Jarak
maksimal fasilitas Bluetooth
Umumnya
peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang
sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung
dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini
biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan
protocol Bluetooth. Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya
output dari jarak jangkauannya yaitu :
- Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara 100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth dengan jangkauan hingga 100 meter
- Daya kelas 2 beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.
- Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.
Secara
fungsional Bloetooth terbagi dalam beberapa lapisan meliputi :
- Pustaka Applicationprogram Interface (API).
Merupakan
modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi yang ada di host
dengan sistem komunikasi Bluetooth yang ada. Contohnya adalah PPP (pada TCP/IP)
dan OBEX ( pada Inframerah).
- Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP ini
merupakan otak dari sistem Bluetooth . Fungsinya adalah untuk mengatur aspek
tingkat tonggi dari masing-masing koneksi misalnya siapa sedang terhubung
dengan siapa, apakah koneksi tersebut menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat
performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu L2CAP juga
bertanggung jawab terhadap proses konversi format data yang timbul antara
berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang lebih rendah . L2CAP ini
diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi baik dari sistem
host maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.
- Link Manager
Link manager
bertanggung jawab untuk mengatur detil koneksi fisik dari peralatan Bluetooth.
Modul inilah yang bertanggung jawab dalam menciptakan sambungan , memonitor
status koneksinya saat ini, maupun menghentikan aktivitas koneksinya ketika
diperintahkan atau jika terjadi kesalahan . Link manager ini diimplementasikan
dalam bentuk software maupun hardware.
- Baseband
Baseband
merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang bertanggung jawab
dalam proses pembentukan dan pen-decode-an paket data , mengcodekan dan
mengatur koreksi kesalahan , enkripsi and pengaturan koreksi kesalahan
,enkripsi dan deskripsi data untuk komunikasi yang aman , penghitungan pola
frekuensi tarnsmisi radio yang digunakan , menjaga sinkronisasi radio serta
proses-proses detail lain yang berada ditingkat rendah yang berkaitan dengan
komunikasi dengan modul Bluetooth lain.
- Radio
Sistem Radio
Bluetooth akan mengkonversi data digital baseband ke dan dari sebuah sinyal
analog dengan frekuensi 2,4 GHz seperti telah disebutkan sebelumnya menggunakan
teknik modulasi Gaussian Frequency Shift Keying (GFSK).
Dengan
karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi
tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth menjadi fitur
wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar
,
Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip atau modul
Bluetooth.
Contoh Gambar Implementasi Bluetooth
Penyusupan
Lewat Jalur Bluetooth
Dalam sebuah
ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon
, gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data
dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut harus melakukan
pairing terlebih dahulu. Pairing adalah sebuah proses dimana ada salah satu
perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang
menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut
barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.
Pada
tindakan Bluejacking untuk mengirimkan data kita tidak melalui tahap pairing
sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa ponselnya sedang disusupi oleh
seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut bluejacker sedangkan korbannya
disebut victim), seorang blujacker dapat mengirimkan pesan atau gambar kepada
perangkat korban secara tiba-tiba , sehingga pesan atau gambar nyelonong ke
perangkat korban tanpa permisi.Biasanya korban bluejacking kaget atau bahkan
resah jika isi pesan atau gambar yang diterimanya bersifat error.
Namun sejauh
ini secara teknis tindakan bluejacking tidak terlalu berbahaya baik terhadap
perangkat maupun program aplikasi yang terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si
korban akan merasa terganggu dengan datangnya pesan secara tiba-tiba. Si
penerima pesan biasanya tidak dapat melacak darimana pesan itu datang , sabab
dalam hal ini perangkat Bluetooth sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya
menggunakan gelombang pendek yang dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga
nomor si pengirim tidak dapat diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap
tindakan bluejacking ini adalah Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 ,
Z600 dan Nokia’s 6310 , 6310i , 3650, 7650 , 8910,8910i.
Penyusupan
pada Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking dan Bluesnarfing , Contoh diatas
merupakan penyusupan melalui cara bluejacking.
Untuk
pencegahan agar perangkat Bluetooth yang kita miliki agar tidak terkena
tindakan bluejacking dan Bluesnarfing sebenarnya sangatlah sedarhana . Kuncinya
adalah matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada pada ponsel jika berada ditempat
umum atau jika memang fasilitas ini tidak digunakan. Tindakan yang lain yang
lebih aman adalah dengan cara meng-upgrade firmware yang ada dalam ponsel
dengan versi yang lebih baru.
Sebenarnya
tindakan bluejacking ini dapat juga digunakan untuk hal-hal yang lebih positif
walaupun memang sedikit bersifat spamming, misalnya penawaran diskon suatu
barang ketika seseorang yang memiliki perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat
didepan toko yang menjual barang diskon tersebut atau ucapan “selamat datang”
ketika seseorang masuk kewilayah tertentu, misalnya .
Kiranya
harus diberikan catatan disini bahwa tulisan ini dimaksudkan agar kita lebih
waspada. Begitu mudahnya melakukan kegiatan-kegiatan penyusupan dengan dan pada
peranti Bluetooth . Oleh karena itu jangan lupa untuk melakukan tindakan
pencegahan seperti dibahas.
Bluetooth dari Masa ke Masa (Part 1)
Saat ini
sudah banyak perangkat elektronik yang terintegrasi dengan Bluetooth. Sebut
saja diantaranya komputer, telepon seluler, PDA (Personal Digital Assistant),
headset, kamera, printer, router dan masih banyak lagi. Bluetooth menjadi
solusi bagi Anda untuk menghindari penggunaan kabel yang mungkin menyulitkan
dan membuat Anda repot saat harus menghubungkan data dari peralatan yang satu
ke peralatan lainnya.
Selain mempermudah
dalam melakukan pertukaran informasi tanpa melibatkan kabel, Bluetooth
juga menawarkan fitur dengan biaya relatif rendah untuk mobile wireless, mudah
dalam mengoperasikannya dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.
Di antara
layanan Bluetooth itu sendiri yaitu mampu melakukan pertukaran informasi dengan
jangkauan jarak 10 meter, menyediakan transfer data 720 Kbps dalam range
40 feet , menggunakan gelombang radio yang omni direksional dan dapat menembus
dinding. Kemudian Bluetooth beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GDz (antara
2.402 GHz sampai 2.480 GHz) yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan
suara secara <em>real time antara host to host Bluetooth dengan
jangkauan layanan terbatas.
Nama
Bluetooth diambil dari nama seorang Raja Inggris pada abad ke-10, Harald
Blatand yang dijuluki Harald Bluetooth. Ia seorang Raja yang berhasil
mempersatukan suku-suku yang pada saat itu sedang berseteru, termasuk suku dari
wilayah yang sekarang bernama Norwegia dan Swedia. Kemampuan Raja sebagai
pemersatu tentunya mirip dengan Bluetooth yang berfungsi untuk menghubungkan
berbagai perangkat elektronik.
Bluetooth
pertama kali diluncurkan pada bulan Juli 1999 dengan spesifikasi Bluetooth
versi 1.0. yang dirancang oleh 5 perusahaan promotor yang terbentuk dengan nama
SIG (Special Interest Group), yaitu Ericson, IBM, Intel, Nokia dan Toshiba.
Baru pada bulan Desember 1999 dibuat lagi Bluetooth versi 2.0 dengan tambahan 4
promotor, yaitu 3Com, Lucent Technologies, Microsoft dan Motorola. Bahkan saat
ini hampir 1800 perusahaan di berbagai bidang bergabung dalam sebuah konsorium
sebagai adopter teknologi Bluetooth. Di antara perusahaan-perusahaan terkemuka
yang bergabung itu antara lain Compaq, Xircom, Phillips, Texas instrument,
Sony, BMW, Puma, NEC, Casio Boeing dan masih banyak lagi perusahaan lainnya.
Buetooth dari masa ke masa (Part 2).
Seperti yang
Paseban bahas pada tulisan sebelum mengenai sejarah Bluetooth dari masa ke
masa, kita tahu bahwa Bluetooth diambil dari nama seorang Raja Inggris bernama
Harald Blatand yang dijuluki Harald Bluetooth pada Abad ke 10, Bluetooth juga
merupakan spesifikasi industri untuk jaringan wilayah pribadi nirkabel
(WPAN) dan beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GDz (antara 2.402 GHz sampai
2.480 GHz, sehingga mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara
real time antara host to host Bluetooth dengan jangkauan layanan terbatas.
Bluetooth
memfasilitasi koneksi dan pertukaran informasi pada alat-alat seperti komputer,
telepon seluler, PDA (Personal Digital Assistant), headset, kamera, printer,
dan router. Kali ini Paseban akan membahas mengenai manfaat dari Bluetooth itu
sendiri.
Bagi Anda
yang memiliki perangkat elektronik yang terintegrasi dengan Bluetooth tentunya
merasakan sendiri manfaatnya. Saat Anda melakukan pertukaran informasi atau
memindahkan data dari perangkat yang satu ke perangkat yang lain, Anda tidak
perlu direpotkan harus mengatur sambungan kabel, karena Bluetooth ini memang
hadir tanpa kabel.
Anda dapat
menghubungkan beberapa perangkat Bluetooth untuk menyambungkannya satu sama
lain dan akan secara otomatis tersambung. Jarak tersambungnya Bluetooth pun
mencapai 10 meter. Namun jika dalam satu ruangan terdapat banyak koneksi
Bluetooth, hal ini akan menyulitkan Anda untuk menemukan penerima yang
diinginkan.
Daya sinyal
pada Bluetooth terhitung rendah, karena Bluetooth memang dirancang untuk
bekerja hemat daya berbasis tranceiver microchip murah. Sehingga energi yang
diperlukan teknologi yang menggunakan Bluetooth tidak terlalu besar. Kemudian
manfaat Bluetooth lainnya yaitu dapat menghubungkan database yang ada di dalam
ponsel ke komputer dan dapat digunakan sebagai perantara modem.
Bluetooth
dapat menghindari penyadapan dengan mengandalkan algoritma SAFER untuk
otentikasi dan pembuatan kunci. Sementara itu untuk enkripsi paket data, Anda
dapat mempercayakannya pada teknologi E0 Stream Chiper.
Beberapa
versi Bluetooth di antaranya yaitu Bluetooth 1.0 dan Bluetooth 1.0B. perbaikan
terus dilakukan, sehingga melahirkan Bluetooth 1.1. selanjutnya tercipta
Bluetooth 1.2 yang memiliki kecepatan transmisi lebih tinggi dan lebih tahan
terhadap interferensi frekuensi radio. Tidak sampai di situ, Bluetooth versi
2.0 pun hadir yang saat ini banyak dipakai gadget-gadget mutakhir.
Perkembangan Versi Bluetooth
Bluetooth
yang kita kenal saat ini memang memiliki banyak versi. Versi awal yang muncul
adalah v1.0 dan v1.0B. Versi awal ini mengalami kegagalan karena perangkat dan
teknologi yang belum begitu banyak digunakan.
Bluetooth Versi
1.1 dan 1.2
Bluetooth
v1.1 menunjukan perbaikan dengan disahkan sebagai standar IEEE Standerd
802.15.1-2002, Versi ini juga masih membawa beberapa kekurangan versi
sebelumnya. Akhirnya versi sukses untuk teknologi wireless ini didapatkan pada
v1.2. Versi ini memiliki kompatibilitas dengan teknologi sebelumnya dengan
kecepatan 721 kbit/s. Perkembangan tidak berhenti sampai di situ, Bluetooth
v2.0 + EDR diperkenalkan pada tahun 2004. Versi ini menggunakan teknologi
Enhanced Data Rate(EDR) untuk transfer data yang lebih cepat. EDR mendukung
kecepatan transfer data hingga 3 Mbit/s, meskipun pada prakteknya kecepatan
yang ada hanya 2,1 Mbit/s.
Versi 2.1 +
EDR
Tiga tahun
setelah peluncuran v2.0 + EDR. Bluetooth SIG mengumumkan Bluetooth v2.1 + EDR
yang mendukung penuh kompabilitas terhadap versi sebelumnya. Pada versi ini
diperkenalkan teknologi Secure Simple Pairing (SSP) yang meningkatkan kemampuan
pengirim dan penerima sinyal antar perangkat. Versi 2.1 juga memperkenalkan
fitur <em>Extended Inquiry Response (EIR) yang memberikan lebih banyak
informasi sebelum melakukan pairing pada perangkat lain. Teknologi ini
memungkinkan penyaringan yang lebih baik sehingga dapat menghemat penggunaan
daya.
Versi 3.0 +
HS
Bluetooth
v3.0 + HS diperkenalkan pada 21 April 2009 yang menyediakan kecepatan hingga 24
Mbit/s. Pada versi ini link Bluetooth hanya digunakan untuk pairing dan
pembentukan jalur akses data, sementara pengiriman dan penerimaan data
menggunakan link wireless 802.11 (sama seperti Wi-Fi). Fitur baru dan utama
dari versi ini adalah Alternate MAC/PHY (AMP) yang memberikan dukungan link
802.11 untuk transfer data yang lebih cepat. “HS” pada versi ini merupaka
singkatan dari High Speed melalui penggunaan link 802.11.
Versi 4.0
Teknologi
dengan penggunaan daya yang rendah menjadi salah satu bahasa utama pada tahun
selanjutnya.Bluetooth Low Energy (BLE) adalah hasil yang didapat dan akhirnya
melahirkan Bluetooth v4.0. Konsumsi daya yang kecil, waktu pemakaian yang lebih
lama, biaya produksi yang rendah, jangkauan yang lebih besar serta kecepatan
transfer hingga 1 Mbit/s menjadi ke unggulan Bluetooth v4.0 ini. BLE tidak
digunakan pada semua perangkat oleh karna itu Bluetooth V4.0 menggunakan
teknologi Dual Mode, yaitu mengaktifkan dua tipe wireless. Koneksi wireless
Bluetooth Classic yang masih banyak digunakan pada perangkat yang ada dan BLE
sebagai standar baru penggunaan koneksi wireless.
2. SATELIT
Satelit adalah
benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi tertentu.
Ada dua jenis satelit yakni satelit alam dan satelit buatan
- Sejarah satelit
Satelit
buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal
4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai
kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai
asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara
Soviet dan Amerika.
Sputnik
1 membantu mengidentifikasi kepadatan lapisan atas atmosfer dengan jalan
mengukur perubahan orbitnya dan memberikan data dari distribusi signal radio
pada lapisan ionosphere. Karena badan satelit ini diisi dengan nitrogen
bertekanan tinggi, Sputnik 1 juga memberi kesempatan pertama dalam pendeteksian
meteorit, karena hilangnya tekanan dalam disebabkan oleh penetrasi meteroid
bisa dilihat melalui data suhu yang dikirimkannya ke bumi.
Sputnik 2
diluncurkan pada tanggal 3 November 1957 dan membawa awak mahluk hidup pertama
ke dalam orbit, seekor anjing bernama Laika.
Pada
bulan Mei, 1946, Project Rand mengeluarkan desain preliminari untuk experimen
wahana angkasa untuk mengedari dunia, yang menyatakan bahwa, "sebuah
kendaraan satelit yang berisi instrumentasi yang tepat bisa diharapkan menjadi
alat ilmu yang canggih untuk abad ke duapuluh". Amerika sudah memikirkan
untuk meluncurkan satelit pengorbit sejak 1946 dibawah Kantor Aeronotis
angkatan Laut Amerika (Bureau of Aeronautics of the United States Navy).
Project RAND milik Angkatan Udara Amerika akhirnya mengeluarkan laporan diatas,
tetapi tidak mengutarakan bahwa satelit memiliki potensi sebagai senjata
militer; tetapi, mereka menganggapnya sebagai alat ilmu, politik, dan
propaganda. Pada tahun 1954, Sekertari Pertahanan Amerika menyatakan,
"Saya tidak mengetahui adanya satupun program satelit Amerika."
Pada
tanggal 29 Juli 1955, Gedung Putih mencanangkan bahwa Amerika Serikat akan mau
meluncurkan satelit pada musim semi 1958. Hal ini kemudian diketahui sebagai Project Vanguard. Pada
tanggal 31 July, Soviets mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan satelit pada
musim gugur 1957.
Mengikuti
tekanan dari American Rocket Society (Masyarakat Roket America), the National
Science Foundation (Yayasan Sains national), and the International Geophysical
Year, interest angkatan bersenjata meningkat dan pada awal 1955 Angkatan Udara
Amerika dan Angkatan Laut mengerjai Project Orbiter, yang menggunakan wahana Jupiter C untuk
meluncurkan satelit. Proyek ini berlangsung sukses, dan Explorer 1
menjadi satelit Amerika pertama pada tanggal 31 januari 1958.
Pada
bulan Juni 1961, tiga setengah tahun setelah meluncurnya Sputnik 1, Angkatan
Udara Amerika menggunakan berbagai fasilitas dari Jaringan Mata Angkasa Amerika
(the United States Space Surveillance Network) untuk mengkatalogkan sejumlah
115 satelit yang mengorbit bumi.
Satelit
buatan manusia terbesar pada saat ini yang mengorbit bumi adalah Station
Angkasa Interasional (International Space Station).
No comments:
Post a Comment