Headset itu Berbahaya???
sebenarnya menggunakan headset dalam mendengarkan lagu atau video itu menyenangkan bagi sebagian besar orang,, termasuk saya sendiri,, apalagi kalo lagi kerja dengerin lagu dikantor dengan tujuan biar kerjanya gak ngebosenin dan gak ngantuk,, selain itu juga gak bakalan gangguin orang lain kerja karena yang denger tu musik cuma saya sendiri.
tapi apa kita tau kalo penggunaan headset tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak dan telinga kita?????
sedikit informasi yang saya dapatkan dari website http://doktersehat.com bahwa penggunaan Headset tidaklah baik bagi kesehatan terutama kesehatan otak dan telinga..
saya akan menampilkan kembali artikel dari blog tersebut agar informasi ini tersebar..
sempatkanlah untuk membaca saudara-saudari :)
Dokter Sehat
– Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3
player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu
sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar
penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam
dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga,
kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda.
Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa.
Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi
ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak
kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada
International Herald Tribune.
Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging
and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa
risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an.
Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga
menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari
khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko
hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan
pendengaran memang beragam.
Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa
tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB,
sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi
hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat
didengar manusia.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun
menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap
kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat
untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh
terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat
ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap
tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai pengaruh
terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi
ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan
jangka waktu lama.
Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan
mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan
earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada
tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb,
jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih
keras lagi.
Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan
headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih
terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan
earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil
dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti
memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan
headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.
Berikut efek negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh :
1.Kerusakan permanen pada telinga
Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban
suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga,
biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau
remaja.
2.Kehilangan pendengaran di usia 20-an
Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang
berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat
penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara
perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si
penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
3.Kerusakan otak
Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga
berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig
ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini
belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu
pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.
4.Ambang pendengaran
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang
pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan
dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada
gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai
kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat
ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan
anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara
terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan
headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat
suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong
rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Tuesday, July 15, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Tuesday, July 15, 2014
Headset itu Berbahaya???
sebenarnya menggunakan headset dalam mendengarkan lagu atau video itu menyenangkan bagi sebagian besar orang,, termasuk saya sendiri,, apalagi kalo lagi kerja dengerin lagu dikantor dengan tujuan biar kerjanya gak ngebosenin dan gak ngantuk,, selain itu juga gak bakalan gangguin orang lain kerja karena yang denger tu musik cuma saya sendiri.
tapi apa kita tau kalo penggunaan headset tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak dan telinga kita?????
sedikit informasi yang saya dapatkan dari website http://doktersehat.com bahwa penggunaan Headset tidaklah baik bagi kesehatan terutama kesehatan otak dan telinga..
saya akan menampilkan kembali artikel dari blog tersebut agar informasi ini tersebar..
sempatkanlah untuk membaca saudara-saudari :)
Dokter Sehat – Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga, kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda.
Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.
Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam.
Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.
Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi.
Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.
Berikut efek negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh :
1.Kerusakan permanen pada telinga
Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga, biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja.
2.Kehilangan pendengaran di usia 20-an
Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
3.Kerusakan otak
Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.
4.Ambang pendengaran
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
sebenarnya menggunakan headset dalam mendengarkan lagu atau video itu menyenangkan bagi sebagian besar orang,, termasuk saya sendiri,, apalagi kalo lagi kerja dengerin lagu dikantor dengan tujuan biar kerjanya gak ngebosenin dan gak ngantuk,, selain itu juga gak bakalan gangguin orang lain kerja karena yang denger tu musik cuma saya sendiri.
tapi apa kita tau kalo penggunaan headset tersebut bisa berdampak buruk bagi kesehatan otak dan telinga kita?????
sedikit informasi yang saya dapatkan dari website http://doktersehat.com bahwa penggunaan Headset tidaklah baik bagi kesehatan terutama kesehatan otak dan telinga..
saya akan menampilkan kembali artikel dari blog tersebut agar informasi ini tersebar..
sempatkanlah untuk membaca saudara-saudari :)
Dokter Sehat – Kebiasaan mendengarkan portable music player (PMP), seperti MP3 player, bisa membuat telinga cedera. Itu terjadi jika kita terlalu sering memakai earphone atau headphone bervolume tinggi. Berdasar penelitian, efek buruk datang jika menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu. Dampaknya adalah kerusakan permanen pada telinga, kemungkinan terbesar hal itu terjadi pada usia muda.
Saat ini mungkin dampaknya belum terlihat, namun kelak akan terasa. Mendengarkan pemutar musik personal secara reguler dalam volume tinggi ketika muda sering kali tidak berdampak pada pendengaran. Namun, kelak kemampuan mendengar bisa menghilang, jelas salah seorang peneliti pada International Herald Tribune.
Pernyataan itu diberikan sembilan peneliti dari Committee on Emerging and Newly Identified Helat Risks. Bahkan, mereka juga menyatakan bahwa risiko kehilangan pendengaran akan didapatkan di pertengahan usia 20-an. Bagaimanapun, mendengarkan musik melalui media portabel juga menimbulkan dampak lain. Musik bisa mengisolasi pendengarnya dari khalayak ramai. Ketika mengemudi, musik dapat meningkatkan risiko hilangnya pendengaran terhadap situasi sekitar.Penyebab gangguan pendengaran memang beragam.
Bergantung juga pada usia seseorang. Suara terbagi atas beberapa tingkat. Suara ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 dB, sedangkan untuk anak-anak 20 sampai 40 dB. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 dB atau lebih yang masih dapat didengar manusia.
Gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap listrik otak, namun menjadi pertanyaan seberapa besar pengaruh gelombang tersebut terhadap kerusakan otak? sampai saat ini belum ada satupun bukti medis yang kuat untuk membuktikan itu. Meskipun gelombang elektromagnetik berpengaruh terhadap otak tikus, namun tidak terbukti pada otak manusia Sampai saat ini beberapa penelitian di Eropa pada gelombang elektromagnetik terhadap tumor otak tidak dapat membuktikan efek tersebut.Mengenai pengaruh terhadap telinga, paparan musik dengan earphone dapat mempengaruhi ambang pendengaran , terutama bila dilakukan dengan volume keras dan jangka waktu lama.
Beberapa cara untuk mengurangi kerusakan pendengaran adalah dengan mengurangi volume suara dan mengurangi waktu untuk mendengarkan dengan earphone. Namun seringkali juga orang-orang menggunakan earphone pada tempat-tempat yang ramai seperti stasiun kereta, terminal bus ,dsb, jadinya tanpa sadar cenderung untuk meningkatkan volume earphone lebih keras lagi.
Beberapa saran untuk mengurangi efek samping misalnya menggunakan headphone yang besar (tipe yang lama), sehingga suara lebih terdistribusi dan lebih menutup suara bising dari luar dibandingkan earphone yang kecil. Tipe earbuds yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakan di lubang telinga sudah pasti memberikan efek lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headphone yang hanya ditempel pada telinga luar.
Berikut efek negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh :
1.Kerusakan permanen pada telinga
Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga, biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja.
2.Kehilangan pendengaran di usia 20-an
Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya.
3.Kerusakan otak
Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada.
4.Ambang pendengaran
Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen.
Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar.
Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment