makna syahadatain

Assamualaikum warohmatullahi wabarokatuh,,

apa kabar sahabat semua.. akhawat wa ikwan.. semoga dalam keadaan sehat dan dalam lindungan Allah subhanahuwata’ala,,

Pada kali ini, materi yang dibahas pada mentoring sabtu, 07 mei 2016 oleh ummy mira adalah…

Makna Syahadatain

(Makna Dua Kalimat Syahadat)

Dua kalimat syahadat merupakan rukun pertama dari 5 rukun islam yang ada. Diposisikan diurutan pertama berarti dua kalimat syahadat sangat berperan penting dalam keislaman seseorang.

Pada dasarnya shalat bukanlah pekerjaan yang berat bagi orang yang khusu’, puasa juga bukanlah pekerjaan yang berat bagi orang yang ikhlas, dan haji pun juga bukanlah pekerjaan yang berat bagi mereka yang meyakini akan balasan Allah terhadap  amalan-amalan tersebut.. namun dua kalimat syahadat yang sangat mudah diucapkan dan dibaca ternyata sangatlah berat dalam pengimplementasiannya. Orang yang syahadatnya benar pastilah akan khusu’ dan ikhlas dalam shalat, puasa dan haji. ia yakin bahwa apapun yang dilakukan haruslah ikhlas karena Allah SWT dan sesuai dengan apa yang diajarkan Rasulullah SAW. Inilah inti dari dua kalimat syahadat tadi. Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Kedudukan 2 kalimat syahadat:

1.     Pintu masuk islam seseorang

2.    Merupakan ringkasan intidari ajaran islam

1.     Pintu masuk islam

Jika islam diibaratkan sebuah bangunan, maka syahadatain merupakan pintunya. Tempat masuk. Tidak akan diakui keislaman seseorang jika ia belum bersyahadat. Ibarat kita masuk perguruan tinggi, kita tidak akan terdaftar sebelum mendaftar keperguruan tinggi tersebut.

2.    Ringkasan inti ajaran islam

Syahadatain merupakan ringkasan inti ajaran islam. Yang pertama mengakui bahwa tiada ilah yang patut disembah selain Allah SWT. Sang Maha Pemberi rizki, Maha Bijaksana, Maha Esa dan lainnya.

Syarat pertama diterima amalan kita adalah jika dilakukan ikhlas karena Allah SWT apapun bentuk amal shalehnya. Yang kedua bersyaksi bahwa Muhammad adalah utusanNya. Ini mengisyaratkan bahwa apapun yang dibawa oleh Rasulullah adalah benar adanya, sempurna tanpa cacat. Yaitu Alqur’an dan sunnah beliau yang tidak boleh ditambah ataupun dikurangi. Ini juga mengajarkan kepada kita bahwa syarat kedua diterima amal kita adalah mala tersebut harus merujuk kepda apa yang dibawa dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Demikianlah ringkasan liqoq tanggal 7 mei 2016…

Jazaakumullah khairan..