Terminal
Services
Terminal Services merupakan
sebuah layanan yang dapat digunakan untuk mengakses aplikasi atau data yang
disimpan dalam komputer jarak jauh melalui sebuah koneksi jaringan.
Dengan
meluncurkan sistem operasi Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server
Edition, Microsoft mulai masuk ke dalam pasar enterprise, yang masih
mengandalkan mainframe tua, sehingga mereka dapat melakukan upgrade
ke sistem operasi baru.
Layanan Terminal Services dalam
Windows NT Terminal Server
Edition berjalan di atas protokol yang disebut dengan RDP (Remote Desktop
Protocol). Protokol ini dikembangkan pada versi-versi Windows NT
selanjutnya. Pada Windows XP Professional, Microsoft juga menyediakan layanan Terminal
Service, meskipun hanya dapat digunakan oleh seorang user, dengan
menggunakan fitur Remote Desktop.
Sebelum
Windows Terminal Services
Pada tahun 1993, Microsoft meluncurkan sistem operasi
terbarunya yang ditujukan untuk pasar enterprise, yang disebut sebagai Windows
NT 3.1. Meskipun demikian, versi Windows NT ini memiliki banyak sekali
kekurangan, dilihat dari segi fitur, jika dibandingkan dengan saingannya,
sistem operasi UNIX dan juga Novell NetWare yang telah lama terjun di pasar sistem
operasi jaringan dan enterprise. Salah satu kekurangannya adalah bahwa
Windows NT 3.1 (dan NT 3.5 serta 3.51) tidak memiliki fitur "multiple-user",
seperti halnya UNIX. Karenanya, pada tahun 1994, Microsoft memberikan akses
kepada Citrix Systems terhadap kode sumber Windows NT untuk mengembangkan
aplikasi tambahan untuk menjadikan Windows NT seperti halnya UNIX: memiliki
fitur multiple-user. Aplikasi tambahan ini disebut dengan Citrix
WinFrame dan sangat sukses pada zamannya.
Ed Iacobucci, pendiri
Citrix Systems, adalah orang yang telah mengembangkan konsep WinFrame. Pada
tahun 1978 hingga 1989, ia bekerja di bawah nama IBM untuk mengembangkan sistem
operasi IBM OS/2. Ia memiliki visi mengenai komputer-komputer berbeda dapat
mengakses server berbasis OS/2 melalui sebuah jaringan, dengan sebuah
teknik yang kemudian mengarahkannya kepada sistem dengan banyak pengguna (multiple-user
system). Akan tetapi, IBM, pada saat itu, tidak mengiyakannya, sehingga Ed
Iacobucci pun keluar dari IBM dan pada tahun 1989, beliau mendirikan Citrix
Systems. Produk-produk Citrix pertama adalah program-program berbasis IBM OS/2,
dan dianggap kurang sukses; dan semua itu mulai berubah saat Windows NT muncul
ke pasaran.
Windows NT
4.0 Server, Terminal Server Edition
Kesuksesan WinFrame yang sangat besar dan penggunaan
konsep thin-client/server dalam implementasi banyak perusahaan enterprise,
membuat Microsoft membeli lisensi aplikasi yang dibuat oleh Citrix, yang pada
waktu itu disebut sebagai MultiWin for Windows NT, pada tanggal 12 Mei 1997.
Akhirnya, pada tanggal 16 Juni 1998, Microsoft merilis sistem operasi server terbaru yang
memiliki fitur multi-user, yang selama pengembangan memiliki julukan
"Hydra", Microsoft Windows NT 4.0 Server, Terminal Server Edition.
Windows 2000
Salah satu masalah dengan Windows NT 4.0 adalah bahwa
Terminal Server Edition dibangun di atas kernel Windows NT 4.0 yang
telah dimodifikasi yang membutuhkan service pack dan hotfix-nya
sendiri. Dan, masalah ini telah terselesaikan selama proses pendesainan Windows 2000
(Codename: NT 5), ketika semua modifikasi yang dibutuhkan pada level kernel
untuk mengizinkan operasi multi-user pada Windows 2000 telah diintegrasikan ke
dalam kernel dari awal. Selain itu, layanan Windows yang bersangkutan dan juga device
driver juga telah mendukung sistem ini, mengingat semua Windows 2000 dibuat
berbasiskan kode yang sama.
Tidak seperti pendahulunya, Windows 2000 tidak
mengharuskan para penggunanya untuk membeli sistem operasi terpisah hanya untuk
memperoleh fitur multi-user, karena Windows 2000 Server telah memilikinya,
meski dimatikan pada saat instalasi. Pengguna hanya diharuskan untuk
mengaktifkan komponen tersebut secara manual.
Dibandingkan dengan Windows NT 4.0 Server Terminal
Server Edition, layanan Terminal Services dalam Windows 2000 mencakup fitur
penggunaan printer
dan juga clipboard milik klien,
yang disebut dengn printer redirection dan clipboard redirection.
Selain itu, TS dalam Windows 2000 juga dapat memantau sesi koneksi klien: satu
pengguna dapat melihat sesi pengguna lainnya dan dengan beberapa konfigurasi
permisi, pengguna tersebut dapat berinteraksi dengannya.
Untuk meningkatkan integrasi klien dengan server
berbasis Windows 2000, protokol yang digunakannya, Remote Desktop Protocol (RDP) telah
dioptimalkan, dan memperkenalkan fitur-fitur baru, seperti bitmap-caching,
dan akses terhadap perangkat yang terhubung dalam komputer klien. Selain itu,
Windows 2000 juga menawarkan tambahan Application Programming Interface
(API) bagi para programmer.
Windows XP
Sebelum dirilis Windows Server 2003, Microsoft merilis terlebih
dahulu sistem operasi kliennya, yang dinamakan dengan Windows XP,
pada tanggal 22 Oktober 2001. Untuk pertama
kalinya dalam sejarah, sistem operasi klien dan server Microsoft, yang dibangun
di atas basis kode Windows NT, dirilis secara terpisah. Dalam
Windows XP Professional juga terdapat beberapa teknologi dari Terminal services
yang dapat dilakukan untuk melakukan beberapa pekerjaan seperti Remote
Desktop, Remote Assistance, Fast user-switching,
dan juga Terminal Services Client (MSTSC.EXE).
Windows
Server 2003
Windows Server 2003, yang merupakan sistem
operasi server
yang memang ditujukan untuk "melayani" Windows XP
dan Windows 2000,
juga telah mengintegrasikan Terminal Services di dalamnya, dan kinerjanya
bahkan lebih baik dari apa yang didapat sewaktu menggunakan Windows 2000.
Selama instalasi Windows Server 2003, Terminal
Services secara otomatis diatur menjadi modus Remote Desktop (sama seperti
halnya Windows XP). Agar dapat menggunakan Terminal Services, Administrator
Windows harus mengaktifkannya via Group Policy (dalam Windows 2000, modus ini
dinamakan dengan Remote Administration, meskipun fungsi dasarnya adalah sama).
Jika Terminal Services digunakan dalam modus server aplikasi, maka TS harus
dikonfigurasikan secara benar.
Dibandingkan dengan fitur-fitur Terminal Services
dalam Windows 2000, Windows Server 2003 menawarkan beberapa keunggulan dan
perubahan, yakni sebagai berikut:
- Administrative Tools: dalam Windows Server 2003, administrative tools untuk melakukan administrasi Terminal Services telah diperbaiki sehingga relatif lebih mudah dalam menggunakannya.
- Pencetakan: dalam Windows Server 2003 printer-printer lokal dapat diintegrasikan secara otomatis melalui terminal server.
- Pengalihan (redireksi) drive-drive dan sistem berkas: klien dapat melihat dan menggunakan drive lokal selama sesi Terminal Services dilakukan.
- Pengalihan (redireksi) audio: klien juga dapat mendengarkan suara yang terjadi di dalam terminal server seolah-olah suara tersebut dimainkan pada mesinnya.
- Pengalihan (redireksi) clipboard: klien juga dapat melakukan operasi copy-cut-paste antara aplikasi.
- Group policy: Hampir semua fitur Terminal Services dapat diatur dengan menggunakan bantuan group policy.
- WMI Provider: Sebagian besar konfigurasi Terminal Services dapat dieksekusi oleh skrip-skrip WMI.
- Pengaturan akses yang lebih baik.
Agar mampu melakukan hal-hal di atas, maka protokol
RDP yang digunakan oleh terminal services pun diperbarui dan ditingkatkan
selama pengembangan Windows XP dan Windows Server 2003.
No comments:
Post a Comment